"If you can't explain it simply, you don.t understand it well enough."

-Albert Einstein-

Kamis, 29 September 2016

Laporan Praktikum Lampu Lava

 

A. Tujuan

  1. Membuat lampu lava sederhana.
  2. Mengetahui hubungan polaritas dengan kelarutan suatu zat.

B. Alat dan Bahan

  1. Botol (bening)
  2. Minyak goreng
  3. Garam
  4. Air
  5. Pewarna makanan

 C. Cara Kerja

  1.  Tuangkan air ke dalam gelas sampai tingginya kira-kira 8 cm!
  2. Tuangkan minyak goreng ke dalam gelas tadi kurang lebih 1/3 gelas dan diamkan sebentar! Amati yang terjadi! Dimana posisi minyak?
  3. Teteskan pewarna makanan satu tetes saja! Amati yang terjadi! Apa warnanya menyebar?
  4. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang terjadi!
  5. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang terjadi! Lakukan penambahan garam ini sebanyak yang kamu inginkan!

D. Analisis

  1. Apa fungsi garam dalam kegiatan ini?
  2. Jelaskan peristiwa yang terjadi saat garam mencapai lebih dari 10% dan 25% massa air!

Jawaban

  1. Ketika minyak dituangkan ke dalam botol berisi air, minyak menempati posisi di atas air dan tidak bercampur dengan air.
  2. Ketika pewarna makanan diteteskan ke dalam botol, pewarna makanan melewati minyak dan jatuh ke air. Di dalam air, pewarna makanan tidak menyebar secara merata, namun hanya pada bagian dasar air.
  3. Ketika ditambahkan sedikit garam, garam larut dalam air dan pada saat garam larut, pewarna makanan langsung menyebar merata dalam air. Setelah dikocok, air yang telah menyatu dengan pewarna makanan dan garam menyatu dengan minyak. Namun, perlahan-lahan minyak kembali memisahkan diri ke bagian atas air.
  4. Ketika garam ditambahkan lagi, pewarna makanan semakin larut dalam air. Ketika dikocok, hal yang sama terjadi seperti sebelumnya. Mula-mula, air dan minyak menyatu dan perlahan-lahan keduanya memisahkan diri kembali.
  5. Garam dalam kegiatan ini berfungsi sebagai pengikat antara air dengan pewarna makanan.
  6. Ketika garam melebihi 10% massa air, pewarna cepat larut dalam air. Ketika garam melebihi 25% massa air, pewarna larut lebih cepat (semakin mudah larut) dalam air dibandingkan saat kadar garam melebihi 10% massa air. Hal ini berhubungan dengan polaritas suatu zat. Air, garam, dan pewarna makanan bersifat polar sedangkan minyak bersifat non-polar. Itulah sebabnya mengapa minyak tidak dapat menyatu dengan air sedangkan pewarna dan garam bisa. Semakin banyak garam yang ditambahkan, maka air dan pewarna makanan akan semakin mudah menyatu.

Senin, 26 September 2016

Ikatan Kovalen Polar dan Non-Polar

Haii teman-temann! Sesuai judul di atas, kali ini kita akan membahas tentang ikatan kovalen polar dan non-polar. Sebelum membahas lebih jauh, yuk kita intip sedikit tentang ikatan kovalen!

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen terbagi berdasarkan jumlah ikatan (tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga), kepolaran (polar dan non-polar), dan ada juga ikatan kovalen koordinasi.

Kepolaran Ikatan

Kepolaran dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan dimana distribusi penyebaran elektron tidak merata atau elektron lebih cenderung terikat pada salah satu atom. Kepolaran erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dalam hal kepolaran suatu senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Momen dipol merupakan selisih harga kelektronegatifan antara atom yang berikatan.

 

Ikatan Kovalen Polar dan Non-Polar, Apa Sih Maksudnya?

1. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom mempunyai elektronegativitas  yang lebih tinggi daripada atom yang lainnya. Atom yang mempunyai elektronegativitas yang tinggi mempunyai tarikan elektron yang lebih kuat. Akibatnya elektron sekutu akan lebih dekat ke atom yang mempunyai elektronegativitas tinggi.

Dengan kata lain, akan menjauhi atom yang mempunyai elektronegativitas rendah. Ikatan kovalen polar menjadikan molekul yang terbentuk mempunyai potensial elektrostatis. Potensial ini akan membuat molekul lebih polar, karena ikatan yang terbentuk dengan molekul polar lain relatif lemah. Ilustrasi ikatan kovalen polar seperti contoh berikut ini:

Dalam pembentukan molekul HF, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga terjadi pengutuban atau polarisasi muatan.

Ikatan Kovalen 

 

2. Ikatan Kovalen Non Polar

Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara setara (sama). Biasanya terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya.

Ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu atom yang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana atom penyusunnya adalah sama) maka elektronegativitas juga sama. Ilustrasi ikatan kovalen nonpolar seperti contoh berikut ini:
Misalnya pada Iodine (I). Dalam pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban atau polarisasi muatan).
Ikatan Kovalen

Demikianlah pembahasan mengenai ikatan kovalen polar dan non-polar, semoga bermanfaat! ^^